Bagi etnis Tionghoa atau masyarakat keturunan rakyat China, kue bulan
tentunya sudah bukan hal yang asing lagi. Di negeri asalnya, China, moon cake festival
atau perayaan kue bulan menjadi perayaan yang istimewa dalam menyambut
musim gugur. Dalam tradisi rakyat China atau Tionghoa, seluruh keluarga
besar akan berkumpul guna menyantap kue bulan untuk merayakan festival
kue bulan yang jatuh setiap bulan penuh atau bulan purnama. Biasanya
anggota keluarga yang terpisah beberapa saat dengan keluarga, akan
kembali berkumpul dengan keluarga besarnya. Oleh karena itu, perayaan
kue bulan ini menjadi hari raya masyarakat China kedua terbesar setelah
hari raya Imlek.
Tradisi kue bulan ini pun menyebar ke seluruh
penjuru dunia, dan dirayakan oleh seluruh penduduk keturunan Tionghoa,
termasuk di Indonesia. Pada tahun 2012 lalu, festival kue bulan jatuh
pada tanggal 30 September. Lalu pada tahun ini, festival kue bulan akan
dirayakan pada tanggal 19 September
Namun, apakah kalian tahu dari mana kue bulan ini berasal? Bagaimana sejarah munculnya tradisi perayaan kue bulan ini?
Asal Usul Kue Bulan
Festival
kue bulan, atau dalam Bahasa Mandarin adalah Festival Zhong Qiu Jie,
merupakan hari suka cita yang dilambangkan dengan kehadiran bulan
purnama penuh. Berdasarkan perhitungan kalender lunar China (Imlek),
festival ini jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8. Menurut rakyat China,
pada tanggal ini adalah suatu masa dimana bulan paling dekat dengan
bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar kemerahan, yang
melambangkan bersatunya pria (matahari) dengan wanita (bulan), seperti
Yin dan Yang dalam tradisi China.
Tradisi ini muncul pertama kali
pada masa Dinasti Xia dan Dinasti Shang. Tradisi ini merupakan tradisi
masyarakat China yang bersifat ritual, namun ritual ini baru popular
ketika masa Dinasti Tang. Ritual ini berasal dari masyarakat pertanian
China, dimana mereka meminta kepada Dewa Bumi agar diberi musim dan
panen yang baik.
Di akhir masa panen, yaitu sekitar pertengahan
bulan ke-8, para petani tersebut akan melakukan pemujaan kepada para
Dewa yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah. Pemujaan tersebut
berupa rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada para Dewa. Banyak
yang percaya bahwa Festival Pertengahan Musim Gugur atau Festical Kue
Bulan berasal dari sini.
Selain itu, masih ada legenda lain
menyangkut festival kue bulan ini. Konon, pada jaman dahulu kala, bumi
memiliki 10 matahari dan membuat rakyat kekeringan dan menderita. Lalu
seorang pemanah bernama Hou Yi, pergi untuk memanah 9 buah matahari
sehingga yang tersisa hanya tinggal 1 matahari. Hou Yi pun dianggap
menjadi pahlawan dan diangkat menjadi Raja di China.
Suatu hari,
Hou Yi pergi ke pegunungan Kun Lun untuk bertemu dengan ratu Xi Wang Mu.
Sang ratu pun memberikannya obat mujarab yang mampu membuat orang
terbang ke langit dan menjadi dewa. Hou Yi pun menitipkan obat tersebut
kepada istrinya yang bernama Chang’E. Seorang pegawai istana yang
bernama Peng Meng, ternyata menyadari fungsi dan adanya obat tersebut
sehingga berniat untuk mencuri obat tersebut.
Suatu hari saat Hou
Yi sedang keluar istana, Peng Meng pun menyusup ke dalam kamar Hou Yi
dan memaksa Chang’E untuk menyerahkan obat tersebut. Chang’E yang
menyadari bahwa ia bukanlah lawan yang sepadan untuk Peng Meng, segera
memakan obat tersebut dan melarikan diri.
Tiba-tiba Chang’E
merasa tubuhnya menjadi sangat ringan dan kemudian terbang ke angkasa.
Selagi mengkhawatirkan suaminya, Chang’E sudah mendarat di bulan, benda
langit terdekat dengan bumi. Saat Hou Yi pulang, ia pun sangat sedih
setelah mengetahui apa yang terjadi. Hou Yi lalu membuat sebuah altar
untuk mengenang istrinya, Chang’E yang sudah menjadi Dewi Bulan. Di sana
ia meletakkan makanan kesukaan Chang’E dan buah-buahan segar sebagai
bentuk persembahan kepada istrinya di bulan. Konon, kecantikan Chang’E
akan sangat terlihat dari bumi pada waktu bulan dalam keadaan paling
penuh dan paling terang.
Inilah yang menjadi asal-usul dari
masyarakat China kuno yang mulai mempersembahkan makanan dan buah-buahan
kepada Dewi Bulan, salah satunya adalah Kue Bulan yang terkenal.Berikut
adalah jenis-jenis isi kue bulan
Jenis-jenis Isi Kue Bulan
Lotus seed paste (lian rong).
Lotus
seed paste, kue ini dianggap paling mewah, paling berharga dan
paling lezat. Di beberapa tempat, karena tingginya harga lotus seed
paste yang jarang terdapat, maka kadang juga digunakan white kidney
bean sebagai bahan tambahan pengisi.
Sweet bean paste (dou sha, sering dilafalkan tau sa di Indonesia)Sweet
bean paste, kue ini paling banyak terbuat dari azuki beans, sehingga
dikenal dengan nama red bean paste. Tapi di beberapa tempat lain
terbuat dari Mung bean atau black bean. Ini juga banyak terdapat di
Indonesia, yang dibilang isi “tau sa” biasanya berwarna hitam.
Jujube pasteJujube
paste, kue ini berbentuk pasta yang manis, terbuat dari buah yang
masak dari tumbuhan jujube. Warna dari pasta ini biasanya merah gelap,
sedikit asam, ada aksen rasa seperti diasap. Kadang bisa
dibingungkan antara jujube paste dan red bean paste. Isi jujube
paste ini hampir-hampir tidak pernah dijumpai di Indonesia,
karena tidak populer sama sekali.
Five kernelFive
kernel, kue ini berisi 5 macam kacang-kacangan dan biji-bijian yang
dicincang kasar, dan direkatkan satu sama lain dalam mooncake dengan
maltose syrup.
Jenis-jenis Kulit Kue Bulan
ChewyChewy,
kue inilah yang sekarang paling populer di mana-mana dan banyak
dijumpai di seluruh dunia. Seperti nampak dalam foto-foto di atas,
seperti inilah kulit mooncake yang disebut dengan chewy ini, yang
paling banyak disukai dan sudah menembus lintas batas benua.
Terbuat dari bahan-bahan sirup gula kental, lye water, tepung dan
minyak.
FlakyFlaky, jenis yang ini lebih
dikenal dengan nama Suzhou-style mooncake. Adonan kulitnya dibuat
dengan menggulung adonan yang terdiri dari minyak dan tepung. Rasa
dan tekstur hampir sama dengan model pastry barat atau puff pastry.
TenderTender, jenis kue ini ada di beberapa provinsi di China dan beberapa tempat di Taiwan.
Jenis-jenis Kue Bulan / Mooncake Style lainnya:
Cantonese - style mooncakeCantonese-style
mooncake ini yang paling mendunia, berasal dari provinsi
Guangdong, dan di tempat asalnya terdapat lebih dari 200 variasi.
Suzhou - style mooncakeSuzhou-style
mooncake bermula dari ribuan tahun lalu, campuran yang royal dari
lemak binatang dan gula serta tepung. Model yang ini banyak juga
terdapat di Indonesia.
Beijing - sytle mooncakeBeijing-sytle
mooncake ada 2 variasi, yang satu disebut dengan di qiang, yang
lebih mirip dengan Suzhou style. Dan satu lagi disebut dengan fan
mao, di mana rasanya cenderung lebih flaky.
Chaoshan (Tiociu)- style mooncakeChaoshan
(Tiociu)- style mooncake ini juga flaky tapi lebih memiliki
diameter yang lebih besar daripada Cantonese-style, tapi lebih tipis.
Aroma lemak yang digunakan akan lebih kuat untuk style ini.
Ningbo - style mooncakeNingbo-style mooncake lebih khusus di provinsi Zhejiang, rasa lebih cenderung ke asin dan spicy.
Yunnan - style mooncakeYunnan-style mooncake ini rasanya Cenderung lebih manis.
Mooncake ModernMooncake
Modern, untuk jenis kue yang satu ini sekarang sudah banyak
bervariasi, ada yang dari agar-agar, ada yang dari ketan/glutinous rice,
ada yang isinya keju, chicken floss (abon ayam), tiramisu, bahkan
ice cream, coffee, dan lain-lain. (MRO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar